Abdul Aziz al-Islambuli pernah menulis,
2.jangan memperturutkan hawa nafsu untuk melakukan perbuatan marah
4.katakan kepada diri sendiri, bahwa orang yang melakukan penganiayaan kepada anda adalah orang yang tidak mengerti. Sehingga pad saat kita teraniaya tentu kita akan bersabar seraya berdoa. “ya Allah ampunilah mereka, karena mereka melakukan semua ini karena kebodohan mereka”.
5.standar kebaikan seseorang berbeda. Mungkin dengan alat detektor point ini akan sangat jitu untuk berbuat sabar. Mungkin menurut mereka bebuat “ini” dan “itu” adalah sudah termasuk perbuatan baik padahal menurut kita hal itu belum termasuk kebaikan. Nah.. dengan cara ini kita tidak akan menjadi orang yang cepat melakukan perbuatan amarah.
6.wah kalau yang lain..kita tidak tahu lagi nih…kita tunggu tambahannya aja
tips yg kedua
Dewasa ini, kemarahan semakin mudah terlihat dimana-mana. Penyebabnya pun bermacam-macam, mulai dari merasa diperlakukan dengan tidak adil, tersinggung, sampai tekanan kebutuhan ekonomi. Padahal, kita juga melihat betapa mengerikannya dampak kemarahan yang tidak segera dibereskan. Berikut ada beberapa tips bagi Anda yang ingin menjadi pribadi yang lebih sabar:
1. Buang dan tinggalkan kemarahan Anda.
Bagi beberapa orang, kemarahan bisa menjadi semacam lambing kekuasaan. Dengan cara ini, mereka merasa bahwa harga dirinya akan tersanjung. Namun, bagi orang percaya, kemarahan justru merupakan tanda kelemahan karena dapat membawa seseorang melakukan kejahatan. Pemazmur menasihatkan hal tersebut dalam Mazmur 37:8. Karena itu, Anda perlu membuang serta meninggalkan kemarahan Anda dengan segera, sebelum Anda menyesal karena dampak yang diakibatkan olehnya.
2. Bereskan kemarahan Anda.
Bereskanlah kemarahan Anda dengan meminta ampun kepada Tuhan. Percayalah, ketika Anda mengakui dosa-dosa yang berkaitan dengan kemarahan Anda, Allah akan mengampuni dan menyucikan Anda dari segala kejahatan. Mintalah kekuatan dan anugerah-Nya agar Anda dapat menanggung akibat dari kemarahan yang pernah Anda lakukan.
3. Belajarlah untuk sabar.
Orang yang bijaksana dan besar pengertiannya adalah orang yang sabar. Sebaliknya, orang yang lekas marah bukanlah termasuk orang yang pandai (Ams. 14:17, 29). Memang, belajar menjadi orang yang sabar tidak semudah yang dibayangkan, malah terkadang menyakitkan. Oleh karena itu, diperlukan kasih karunia Tuhan serta komitmen yang kuat untuk melakukannya.
4. Lekas mengampuni.
Tidak ada orang sempurna di dunia ini. Setiap orang pasti pernah melakukan kesalahan, termasuk Anda sendiri. Melepaskan pengampunan adalah respons terbaik yang dapat kita lakukan terhadap orang yang bersalah kepada Anda, sebab perlakuan yang sama juga akan Anda terima dari Bapa di surga (Mat. 6:15). Semakin cepat Anda mengampuni seseorang, maka pengampunan yang sama juga semakin cepat Anda terima dari Bapa.